Kamis, 15 Maret 2012

GERAKAN GIZI 1000 HARI MENUJU INDONESIA PRIMA MENCERMINKAN BETAPA SPESIALNYA SEORANG BUNDA


“artikel ini saya dedikasikan kepada para Bunda di seluruh dunia”
Taukah bunda bahwa masa depan buah hati sudah ditentukan mulai dari masa janin?. Bunda adalah penentu masa depan kesejahteraan negara dan bunda sangat SPESIAL!
Pemerintah juga sudah membuat program GERAKAN GIZI 1000 HARI MENUJU INDONESIA PRIMA untuk seorang bunda.
MENGAPA?
Sebelumnya kita harus tahu apa itu GERAKAN GIZI 1000 HARI MENUJU INDONESIA PRIMA.


APA SIH GERAKAN 1000 HARI MENUJU INDONESIA PRIMA ITU???

Sebenarnya gerakan ini sudah dilakukan dari jauh-jauh hari. Gerakan ini sudah lama dilakukan atau mungkin dicanangkan di luar negeri sana dan beberapa foundation yang bergerak di bidang gizi juga sudah berupaya untuk melakukan gerakan ini. Yah mungkin beberapa foundation atau organisasi yang care dengan bidang gizi dan tentu saja itu terjadi di luar negeri. Mengapa 1000 hari??? Yang dimaksud dengan 100 hari adalah terhitung mulai anak masi dalam kandungan ibunya hingga berusia 2 tahun, namun dengan catatan hitungan per bulan adalah 30 hari. Berikut adalah pembagian dari gerakan 1000 hari ini :
  • saat masih dalam kandungan ibu yaitu 280 hari
  • saat bayi berusia 0-6 bulan = 180 hari
  • saat bayi berusia 6-8 bulan = 60 hari
  • saat bayi berusia 8-12 bulan = 120 hari
  • saat usia 12-24 bulan = 360 hari
berdasarkan hal itulah diadakan gerakan 1000 hari. 5 titik kritis perkembangan dan pertumbuhan dari anak-anak Indonesia demi menuju INDONESIA PRIMA.


MENGAPA 1000 HARI???

Perlu di ketahui bahwa berdasarkan hasil penelitian Shrimpton et. al., (2001) yang berjudul “Worldwide Timing of Growth Faltering: Implications for Nutritional Interventions”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa status gizi seorang anak berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) cenderung mengalami penurunan pada saat ia memasuki usia 3 bulan dan terus mengalami penurunan yang sangat cepat sampai ia berusia 12 bulan dan mulai melambat pada umur 18-19 bulan. Sedangkan berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), penurunan dimulai sekitar umur 3 bulan sampai umur 15 bulan.Jika penggiat gizi melakukan intervensi setelah anak berumur 2 tahun, maka intervensi tersebut sangat tidak efektif, karena kondisi anak mulai memburuk jauh sebelum anak berusia 2 tahun dan bersifat irreversible. Bukan berarti anak umur 2 tahun ke atas tidak butuh perhatian, akan tetapi konsep ini berbicara tentang skala prioritas. Beberapa ahli mengatakan bahwa periode umur anak dibawah 2 tahun dikenal dengan “periode emas” atau “Window of Opportunity”.Jadi, untuk medapatkan generasi yang sehat dan kuat dan mewujudkan Indonesia prima, maka skala prioritas program ialah mulai anak masih dalam kandungan sampai ia berumur 2 tahun.

APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK GERAKAN 1000 HARI???


1. Periode dalam kandungan (280 hari)
  • Pastikan bahwa ibu yang mengandung memiliki status gizi yang baik, tidak mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) dan Anemia
  • Selama ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan, makanan dengan porsi kecil namun sering dapat dianjurkan dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan
  • Suplement tambah besi (Fe), asam folat dan vitamin C dibutuhkan untuk mencegah terjadinya anemia.
  • Ibu harus memeriksakan kehamilannya secara rutin
  • Memasuki usia kehamilan trimester 3 ibu dan suami mempersiapkan informasi mengenai menyusui, agar saat melahirkan nantinya akan memberikan IMD dan ASI Eksklusif untuk bayinya kelak.
2. Periode 0 - 6 bulan (180 hari)
  • Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
  • Medapatkan ASI Eksklusif
  • Membantu ibu yang mengalami masalah dengan pemberian ASI Eksklusif dengan tersedianya media konsultasi mengenai ASI Eksklusif
  • Bantuan dukungan kepada Ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
  • Memantau pertumbuhan bayi secara teratur
3. Periode 6- 24 bulan (540hari)
  • Memastikan bahwa ibu mengetahui jenis dan bentuk makanan serta frekuensi pemberian makanan untuk bayi.
  • Mengajarkan kepada ibu mengenai masa transisi pemberian makanan pada bayi. Makanan lumat atau cair pada usia 6-8 bulan, lembek lunak/semi pada pada usia 8-12 bulan, dan makanan padat pada usia 12-24 bulan
  • Memberikan dorongan dan dukungan pada ibu untuk tetap memberikan ASI
  • Mengajarkan dan memberikan informasi kepada ibu mengenai pemilihan bahan makanan yang bergizi dan murah untuk makanan tambahan bagi bayi.
  • Memantau pertumbuhan secara teratur.
BAGAIMANA JIKA PADA MASA 1000 HARI TERSEBUT  TIDAK DI PERHATIKAN?
Menurut hipotesis barker:
Jika terjadi kekurangan gizi Pada janin dan anak 0-3 tahun
JANGKA PENDEK:
-          Perlembangan otak terganggu
-          Pertumbuhan otot dan organ organ tubuh terganggu
-          Programing metabolisme glukosa,lemak,protein,hormonal dll yang terjadi di dalam sel tubuh akan terganggu
JANGKA PANJANG:
-          kognitif dan kemampuan belajar terganggu
-          imunitas dan produktifitas kerja menurun
-          obesitas,diabetes,penyakit jantung, hipertensi, stroke, kanker
bahkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil akan memberikan dampak buruk pada skor IQ buah hati. Ibu yang menderita kekurangan zat yodium selama kehamilan akan menghambat perkembangan otak dan janin dan mengakibatkan kehilangan 10 IQ poin. Kekurangan energi protein pada ibu hamil yang di sebabkan oleh kekurangan makanan bergizi dan infeksi akan menyebabkan gangguan fungsi kognitif dan perkembangan bayi juga akan mengalami kehilangan skor IQ sebesar 10 poin.
Dampak merugikan setiap hari yang terjadi menurut penelitian cornell university 2003 adalah:
-          300 ibu meninggal ketika melahirkan karena kekurangan zat besi
-          4.000 anak balita meninggal akibat kekurangan  vitamin A
-          50.000 bayi lahir dengan kapasitas perkembangan mental dan kecerdasan yang berkurang karena kurang yodium dan kurang zat besi
Jika hal itu terjadi maka generasi masa depan bangsa indonesia akan menjadi bangsa yang rapuh dan menjadi generasi yang tidak berkualitas.

karena itu SARI HUSADA mendeklarasikan NUTRISI UNTUK BANGSA yaitu
Bagaimana bunda?
Sudah tahu mengapa bunda sangat spesial bagi kelangsungan bangsa?
Jangan sepelekan kesehatan bunda karena kesehatan bunda akan memberi dampak serius terhadap generasi bangsa selanjutnya, ayo semangat untuk kesehatan bunda!

Rabu, 14 Maret 2012

Bunda Cerdas adalah Pencetus Masa depan Bangsa

“Artikel ini saya persembahkan untuk para ibu dan calon ibu di indonesia”
Ketika saya baru masuk ke jurusan gizi poltekkes malang, ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan besar, semua mata kuliah mengutamakan kesehatan ibu, entah itu ibu hamil atau ibu menyusui. Hal itu mnunjukkan bahwa ibu adalah pokok utama dari kesehatan dan kesejahteraan negara. MENGAPA?

Menurut Huliana seorang pakar gizi kehamilan merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini kualitas seorang anak ditentukan. Bila kekurangan gizi terjadi pada ibu hamil maka akan berakibat buruk pada ibu itu sendiri maupun anak yang di lahirkannya. Dengan kata lain kualitas bayi yang di lahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama kehamilannya.

Maka dari itu Bunda harus berpikir cerdas untuk pengaturan asupan gizi ketika masa kehamilan.
Untuk kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan aktivitas diferensiasi janin , maka ibu dalam kondisi hamil harus cukup mendapat makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Makanan yang biasa di konsumsi baik kualitas maupun kuantitasnya harus ditambah dengan zat gizi dan energi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam rangka memudahkan kelahiran bayi dan untuk produksi asi bagi bayi yang akan dilahirkan.

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat energi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertumbuhan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan ketika hamil dapat menyebabkan pertumbuhan janin yang tidak sempurna. Bagi ibu hamil pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium. Kebutuhan energi bagi ibu hamil yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan dan juga ketika menyusui. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, penumbuhan uterus dan payudara. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

Sama halnya dengan energi. Kebutuhan protein wanita hamil juga meningkat. Bahkan mencapai 68 % dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta serta janin. Di indonesia melalui widya karya nasional pangan dan gizi VI pada tahun 1998 mengajarkan penambahan protein 12 g/hari selama kehamilan. Hampir 70% protein dipakai untuk kebutuhan anak yang dikandungnya. Dan kebutuhan protein hewani lebih besar dari pada protein nabati.

Perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada RDA. Peningkatan kebutuhan gizi lebih jelasnya dapat terlihat pada tabel berikut:
Kebutuhan zat gizi wanita hamil yang dihitung berdasarkan presentase peningkatan asupan zat gizi di atas kebutuhan wanita tidak hamil
Kalori              = +14% dari kebutuhan (sumber: Beras, roti, pasta, beras merah dll)
Protein              = +68% dari kebutuhan (sumber: Tempe, daging, tahu, telur dll)
Vit D               = +100 % dari kebutuhan (sumber: telur,hati,ikan)
Vit E               = + 25 % dari kebutuhan (sumber:minyak sayuran, sayuran berdaun hijau dll)
Vit K               = +8 % dari kebutuhan (sumber: brokoli,daunselada,hati sapi dll)
Vit C               = +17 % dari kebutuhan (sumber: jambu monyet,daun singkong dll)
Thiamin           = +36 % dari kebutuhan (sumber: kacang merah,kacang kedelai dll)
Riboflafin        = +23 % dari kebutuhan (sumber: susu, telur, hati ayam dll)
Niasin              = +13 % dari kebutuhan (sumber: kacang tanah,hati ayam, teri dll)
Vitamin B6        = +27 % dari kebutuhan (sumber: beras, ikan, daging dll)
Folate              = +122 % dari kebutuhan (sumber: hati ayam,sayur hijau, kacang tanah dll
Vit B12             = +10 % dari kebutuhan (sumber: hati sapi, sardin, ikan dll)
Kalsium            = +50 % dari kebutuhan (sumber: udang, teri, sawi, bayam,susu dll)
Fosfor               = +50 % dari kebutuhan (sumber: beras, teri, kacang,ikan dll)
Magnesium       = +14 % dari kebutuhan (sumber: sayuran hijau, kacang-kacangan dll)
Besi                  = +100 % dari kebutuhan (sumber: tempe, kacang kedelai, udang, bayam dll)
Zink                 = +25 % dari kebutuhan (sumber: daging, hati, kerang,telur dll)
Yodium           = +17 % dari kebutuhan (sumber: makanan laut dll)
Selenium         = +17 % dari kebutuhan (sumber: makanan laut, ginjal sapi dll)

Jadi kebutuhan ibu hamil itu harus diperhatikan dengan baik, dan jangan takut gemuk yaah. Tambahan zat gizi tersebut dapat meningkatkan kualitas bayi dan jika melaksanakan tambahan asupan tersebut dengan benar maka kegemukan pasca melahirkan tidak akan terjadi.

Oh iya...para ibu jangan segan untuk konsultasi dengan dokter, ahli gizi atau bidan, untuk kesehatan ibu dan bayi. Ibu yang sehat dan juga cerdas dalam menyikapi kehamilan akan menghasilkan generasi bangsa indonesia yang sehat juga. Sehingga masalah-masalah gizi di indonesia akan menurun dan juga akan menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas. Karena itu ibu adalah pencetus masa depan negara.
Jaga kesehatan ibu. Salam SVASTA HARENA!!!
Ayo sehat melalui makananmu!! :)

  http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/

IBU HAMIL: SAY NO TO ANEMIA!!


“Artikel ini saya persembahkan untuk para ibu dan calon ibu di indonesia” 
Salah satu masalah pokok kesehatan di negara berkembang adalah masalah gangguan terhadap kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Masalah gizi di indonesia masih di dominasi oleh Kurang Energi Protein (KEP), anemia zat besi, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) dan kurang vitamin A . Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan hanya pendekatan media dan pelayanan kesehatan saja.  Di samping merupakan sindroma kemiskinan yang erat kaitannya dengan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, masalah gizi juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. Penyakit kekurangan gizi banyak ditemui pada masyarakat golongan rentan yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan lansia.
Kehamilan merupakan suatu hal yang menjadi dambaan pasangan suami istri. Kehamilan sebagai hal yang fisiologis akan dapat menjadi patofisiologis jika terdapat kelainan-kelainan yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian .Anemia gizi dan vitamin B12 yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel darah merah Tetapi apabila terjadi kekurangan zat besi maka akan menyebabkan defisiensi zat gizi lainnya karena darah  merupakan pengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh dan digunakan untuk pembentukan energi untuk beraktifitas.
Anemia gizi yang paling sering di ditemukan di masyarakat adalah anemia kekurangan zat besi yang disebut anemia gizi besi. Zat besi merupakan elemen yang sangat pentingbagi tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam pembentukan darah yaitu dalam sintesa hemoglobin. Pada wanita hamil kekurangan asam folat atau B12 merupakan salah satu faktor kontribusi terhadap terjadinya anemia gizi besi yang dapat menyebabkan berbagai konsekuensi fisiologi.  Anemia gizi pada wanita hamil menyebabkan pendarahan, pre eklamsi, kelahiran prematur berat badan lahir rendah, kematian ibu dan kematian prenatal serta rentan terhadap penyakit infeksi.penanganan masalah anemia gizi diutamakan dan lebih di intensifkan.
Apa Dampak Dari Anemia Gizi Besi?
Ibu hamil yang menderita anemia dapat mengakibatkan kematian ibu yang tinggi, kematian bagi janin,prematur dan anemia pada bayi yang dilahirkan.
Anemia gizi terutama yang tingkat parah memberikan akibat-akibat buruk dalam beberapa hal, di antaranya yang penting adalah:
1.      Pengaruh terhadap kesakitan dan kematian
2.      Wanita hamil yang menderita anemia gizi besi yang berat lebih mudah terserang penyakit apabila penyakitnya berat maka lebih besar,kemungkinannya berakhir dengan kematian. Namun apabila tidak terlampau parah, kehamilan tadi dapat di akhiri dengan kelahiran bayi dengan berat badan bayi rendah yang sangat berbahaya bagi pertumbuhannya kelak dan mungkin disertai juga dengan cadangan zat besi yang rendah.
3.      Pengaruh daya tahan tubuh terhadap infeksi.
4.      Menurut pengamatan, penderita anemia sering dihinggapi penyakit-penyakit infeksi. Akan tetapi tingginya frekuensi penyakit infeksi tersebut belum jelas diketahui apakah akibat langsung dari kekurangan zat besi, ataukah karena keadaan gizi yang buruk yang dijumpai pada penderita anemia gizi pada umumnya.
5.      Pengaruh terhadap zat gizi lainnya karena produksi darah yang mengalami penurunan.
6.      Anemia yang ringan pun ternyata menurunkan kemampuan kerja dan produktifitas ibu hamil.
Bagaimana cara mengetahui apakah ibu hamil menderita anemia atu tidak?
Cara mengetahui apakah ibu hamil menderita anemia adalah dengan cara mengetahui dari tanda-tanda dan gejala-gejala yang ditimbulkan seperti pucat, susah konsentrasi, pusing dan 5L (lemah,letih,lunglai,lesu,lelah).
Pemeriksaan lebih lanjut bisa diketahui dari pemeriksaan hemoglobin darah. Menurut WHO penentuan kadar hemoglobin darah dapat digunakan berbagai cara . namun yang umum digunakan adalah dengan cara Sahli, ayan methaglobin dan blood hemoglobin photometer. Adapun kadar normal hemoglobin darah adalah sebagai berikut:
Batasan normal kadar hemoglobin darah menurut kelompok umur
Anak umur 6 bulan-6 tahun          = 11 gr %
Anak umur 6 tahun-14 tahun        = 12 gr %
Dewasa (Laki-Laki)                      = 13 gr %
Dewasa (Wanita)                          = 12 gr%
Dewasa (Wanita Hamil)                =11 gr%
Sumber : WHO (1992)
Khusus pada wanita hamil Hoo Swie Tjiog dalam buku Soesirah S, (1990) membagi anemia berdasarkan umur kehamilan dalam trimester dan kriteria anemia menurut kadar hemoglobin yaitu:
  1. Trimester I                   : 11,5 gr %
  2. Trimester II dan III     : 10 gr %
  3. Anemia ringan             : 8-10 gr %
  4. Anemia sedang           : 6-8 gr %
  5. Anemia berat               : <6 gr %
Bahan Makanan Apa Saja yang Mengandung Zat Besi?
Ingat, makanan sehat tidak selalu mahal, kita dapat memperoleh sumber Zat besi pada bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran , biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan , serealia seperti beras yang notabene relatif murah , dan jumlah yang sedikit di dalam daging, ikan dan telur.
Berikut adalah macam-macam bahan makanan yang banyak mengandung zat besi:
Hati                                               = 6,1-14,0 (mm/100gr)
Daging sapi                                   = 2,0-4,3 (mm/100gr)
Ikan                                               = 0,5-1,0 (mm/100gr)
Telur Ayam                                   = 2,0-3,0 (mm/100gr)
Kacang-kacangan                          = 1,9-14,9 (mm/100gr)
Sayur hijau Daun                          = 0,4-18,0 (mm/100gr)
Umbi-umbian                                = 0,3-2,0 (mm/100gr)
Susu sapi (susu sapi perah)            =0,1-0,4 (mm/100gr)
Buah-buahan                                 = 0,2-4,0 (mm/100gr)
 Sumber: Davidson, dkk dalam Mahdi Anwar Husaini, 1989
Selain dari banyaknya zat besi yang tersedia di dukung oleh makanan juga perlu diperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyerapan zat besi termasuk cara pengolahan, cara pengolahan makanan yng tidak baik seperti di goreng dengan minyak yang sudah dipakai berulang-ulang, terlalu panas atau terlalu matang itu akan merusak kandungan zat besi dalam makanan. Jangan lupa menkonsumsi makanan yang mengandung vitamin c seperti jeruk, tomat atau suplemen karena penyerapan zat besi dapat menjadi optimal dengan bantuan vitamin C.
Oh iya...para ibu jangan segan untuk konsultasi dengan ahli gizi atau bidan, untuk kesehatan ibu dan bayi. Ibu yang sehat dan juga cerdas dalam menyikapi kehamilan akan menghasilkan generasi bangsa indonesia yang sehat juga. Sehingga masalah-masalah gizi di indonesia akan menurun dan juga akan menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas. Karena itu ibu adalah pilar utama kesejahteraan dan pembangunan negara.
Jaga kesehatan ibu. Salam SVASTA HARENA!!!
Ayo sehat melalui makananmu!! =)