“Artikel ini saya persembahkan untuk para ibu dan calon ibu di indonesia”
Ketika saya baru masuk ke jurusan gizi poltekkes malang, ada beberapa
hal yang menjadi pertanyaan besar, semua mata kuliah mengutamakan
kesehatan ibu, entah itu ibu hamil atau ibu menyusui. Hal itu mnunjukkan
bahwa ibu adalah pokok utama dari kesehatan dan kesejahteraan negara.
MENGAPA?
Menurut Huliana seorang pakar gizi kehamilan merupakan
masa yang sangat penting, karena pada masa ini kualitas seorang anak
ditentukan. Bila kekurangan gizi terjadi pada ibu hamil maka akan
berakibat buruk pada ibu itu sendiri maupun anak yang di lahirkannya.
Dengan kata lain kualitas bayi yang di lahirkan sangat tergantung pada
keadaan gizi ibu sebelum dan selama kehamilannya.
Maka dari itu Bunda harus berpikir cerdas untuk pengaturan asupan gizi ketika masa kehamilan.
Untuk
kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan aktivitas
diferensiasi janin , maka ibu dalam kondisi hamil harus cukup mendapat
makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Makanan yang biasa di
konsumsi baik kualitas maupun kuantitasnya harus ditambah dengan zat
gizi dan energi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Makanan yang
dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam rangka memudahkan kelahiran bayi
dan untuk produksi asi bagi bayi yang akan dilahirkan.
Kehamilan
menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi
dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan
zat energi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, pertumbuhan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan
metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang
diperlukan ketika hamil dapat menyebabkan pertumbuhan janin yang tidak
sempurna. Bagi ibu hamil pada dasarnya semua zat gizi memerlukan
tambahan, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi
protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium. Kebutuhan
energi bagi ibu hamil yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori
selama kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra
sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil.
Kebutuhan
energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang
trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir
kehamilan dan juga ketika menyusui. Energi tambahan selama trimester II
diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah,
penumbuhan uterus dan payudara. Selama trimester III energi tambahan
digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Sama halnya dengan
energi. Kebutuhan protein wanita hamil juga meningkat. Bahkan mencapai
68 % dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan
ibu, plasenta serta janin. Di indonesia melalui widya karya nasional
pangan dan gizi VI pada tahun 1998 mengajarkan penambahan protein 12
g/hari selama kehamilan. Hampir 70% protein dipakai untuk kebutuhan anak
yang dikandungnya. Dan kebutuhan protein hewani lebih besar dari pada
protein nabati.
Perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya
mengacu pada RDA. Peningkatan kebutuhan gizi lebih jelasnya dapat
terlihat pada tabel berikut:
Kebutuhan zat gizi wanita hamil yang
dihitung berdasarkan presentase peningkatan asupan zat gizi di atas
kebutuhan wanita tidak hamil
Kalori = +14% dari kebutuhan (sumber: Beras, roti, pasta, beras merah dll)
Protein = +68% dari kebutuhan (sumber: Tempe, daging, tahu, telur dll)
Vit D = +100 % dari kebutuhan (sumber: telur,hati,ikan)
Vit E = + 25 % dari kebutuhan (sumber:minyak sayuran, sayuran berdaun hijau dll)
Vit K = +8 % dari kebutuhan (sumber: brokoli,daunselada,hati sapi dll)
Vit C = +17 % dari kebutuhan (sumber: jambu monyet,daun singkong dll)
Thiamin = +36 % dari kebutuhan (sumber: kacang merah,kacang kedelai dll)
Riboflafin = +23 % dari kebutuhan (sumber: susu, telur, hati ayam dll)
Niasin = +13 % dari kebutuhan (sumber: kacang tanah,hati ayam, teri dll)
Vitamin B6 = +27 % dari kebutuhan (sumber: beras, ikan, daging dll)
Folate = +122 % dari kebutuhan (sumber: hati ayam,sayur hijau, kacang tanah dll
Vit B12 = +10 % dari kebutuhan (sumber: hati sapi, sardin, ikan dll)
Kalsium = +50 % dari kebutuhan (sumber: udang, teri, sawi, bayam,susu dll)
Fosfor = +50 % dari kebutuhan (sumber: beras, teri, kacang,ikan dll)
Magnesium = +14 % dari kebutuhan (sumber: sayuran hijau, kacang-kacangan dll)
Besi = +100 % dari kebutuhan (sumber: tempe, kacang kedelai, udang, bayam dll)
Zink = +25 % dari kebutuhan (sumber: daging, hati, kerang,telur dll)
Yodium = +17 % dari kebutuhan (sumber: makanan laut dll)
Selenium = +17 % dari kebutuhan (sumber: makanan laut, ginjal sapi dll)
Jadi
kebutuhan ibu hamil itu harus diperhatikan dengan baik, dan jangan
takut gemuk yaah. Tambahan zat gizi tersebut dapat meningkatkan
kualitas bayi dan jika melaksanakan tambahan asupan tersebut dengan
benar maka kegemukan pasca melahirkan tidak akan terjadi.
Oh
iya...para ibu jangan segan untuk konsultasi dengan dokter, ahli gizi
atau bidan, untuk kesehatan ibu dan bayi. Ibu yang sehat dan juga cerdas
dalam menyikapi kehamilan akan menghasilkan generasi bangsa indonesia
yang sehat juga. Sehingga masalah-masalah gizi di indonesia akan menurun
dan juga akan menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas. Karena itu
ibu adalah pencetus masa depan negara.
Jaga kesehatan ibu. Salam SVASTA HARENA!!!
Ayo sehat melalui makananmu!! :)
http://nutrisiuntukbangsa.org/blog-writing-competition/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar