IBU
HAMIL: SAY NO TO ANEMIA!!
“Artikel ini saya
persembahkan untuk para ibu dan calon ibu di indonesia”
Salah
satu masalah pokok kesehatan di negara berkembang adalah masalah gangguan
terhadap kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Masalah gizi di
indonesia masih di dominasi oleh Kurang Energi Protein (KEP), anemia zat besi,
gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) dan kurang vitamin A . Masalah gizi
adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat
dilakukan hanya pendekatan media dan pelayanan kesehatan saja. Di samping merupakan sindroma kemiskinan yang
erat kaitannya dengan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, masalah gizi
juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup
sehat. Penyakit kekurangan gizi banyak ditemui pada masyarakat golongan rentan
yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan lansia.
Kehamilan
merupakan suatu hal yang menjadi dambaan pasangan suami istri. Kehamilan
sebagai hal yang fisiologis akan dapat menjadi patofisiologis jika terdapat
kelainan-kelainan yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan
kematian .Anemia gizi dan vitamin B12 yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan
sel-sel darah merah Tetapi apabila terjadi kekurangan zat besi maka akan
menyebabkan defisiensi zat gizi lainnya karena darah merupakan pengangkut oksigen dan zat gizi ke
seluruh tubuh dan digunakan untuk pembentukan energi untuk beraktifitas.
Anemia
gizi yang paling sering di ditemukan di masyarakat adalah anemia kekurangan zat
besi yang disebut anemia gizi besi. Zat besi merupakan elemen yang sangat
pentingbagi tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam pembentukan darah yaitu
dalam sintesa hemoglobin. Pada wanita hamil kekurangan asam folat atau B12 merupakan
salah satu faktor kontribusi terhadap terjadinya anemia gizi besi yang dapat
menyebabkan berbagai konsekuensi fisiologi.
Anemia gizi pada wanita hamil menyebabkan pendarahan, pre eklamsi,
kelahiran prematur berat badan lahir rendah, kematian ibu dan kematian prenatal
serta rentan terhadap penyakit infeksi.penanganan masalah anemia gizi
diutamakan dan lebih di intensifkan.
Apa
Dampak Dari Anemia Gizi Besi?
Ibu hamil yang
menderita anemia dapat mengakibatkan kematian ibu yang tinggi, kematian bagi
janin,prematur dan anemia pada bayi yang dilahirkan.
Anemia gizi terutama
yang tingkat parah memberikan akibat-akibat buruk dalam beberapa hal, di
antaranya yang penting adalah:
1.
Pengaruh terhadap kesakitan dan kematian
2.
Wanita hamil yang menderita anemia gizi
besi yang berat lebih mudah terserang penyakit apabila penyakitnya berat maka
lebih besar,kemungkinannya berakhir dengan kematian. Namun apabila tidak
terlampau parah, kehamilan tadi dapat di akhiri dengan kelahiran bayi dengan
berat badan bayi rendah yang sangat berbahaya bagi pertumbuhannya kelak dan
mungkin disertai juga dengan cadangan zat besi yang rendah.
3.
Pengaruh daya tahan tubuh terhadap
infeksi.
4.
Menurut pengamatan, penderita anemia
sering dihinggapi penyakit-penyakit infeksi. Akan tetapi tingginya frekuensi
penyakit infeksi tersebut belum jelas diketahui apakah akibat langsung dari
kekurangan zat besi, ataukah karena keadaan gizi yang buruk yang dijumpai pada
penderita anemia gizi pada umumnya.
5.
Pengaruh terhadap zat gizi lainnya
karena produksi darah yang mengalami penurunan.
6.
Anemia yang ringan pun ternyata
menurunkan kemampuan kerja dan produktifitas ibu hamil.
Bagaimana cara mengetahui apakah
ibu hamil menderita anemia atu tidak?
Cara
mengetahui apakah ibu hamil menderita anemia adalah dengan cara mengetahui dari
tanda-tanda dan gejala-gejala yang ditimbulkan seperti pucat, susah
konsentrasi, pusing dan 5L (lemah,letih,lunglai,lesu,lelah).
Pemeriksaan
lebih lanjut bisa diketahui dari pemeriksaan hemoglobin darah. Menurut WHO
penentuan kadar hemoglobin darah dapat digunakan berbagai cara . namun yang
umum digunakan adalah dengan cara Sahli, ayan methaglobin dan blood hemoglobin
photometer. Adapun kadar normal hemoglobin darah adalah sebagai berikut:
Batasan
normal kadar hemoglobin darah menurut kelompok umur
Anak umur 6 bulan-6
tahun = 11 gr %
Anak umur 6 tahun-14
tahun = 12 gr %
Dewasa (Laki-Laki) = 13 gr %
Dewasa (Wanita) = 12 gr%
Dewasa (Wanita Hamil) =11 gr%
Sumber
: WHO (1992)
Khusus
pada wanita hamil Hoo Swie Tjiog dalam buku Soesirah S, (1990) membagi anemia
berdasarkan umur kehamilan dalam trimester dan kriteria anemia menurut kadar
hemoglobin yaitu:
- Trimester I : 11,5 gr %
- Trimester II dan III : 10 gr %
- Anemia ringan : 8-10 gr %
- Anemia sedang : 6-8 gr %
- Anemia berat : <6 gr %
Bahan
Makanan Apa Saja yang Mengandung Zat Besi?
Ingat,
makanan sehat tidak selalu mahal, kita dapat memperoleh sumber Zat besi pada
bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran ,
biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan , serealia seperti beras yang
notabene relatif murah , dan jumlah yang sedikit di dalam daging, ikan dan
telur.
Berikut adalah macam-macam bahan makanan yang banyak
mengandung zat besi:
Hati = 6,1-14,0 (mm/100gr)
Daging sapi =
2,0-4,3 (mm/100gr)
Ikan = 0,5-1,0 (mm/100gr)
Telur Ayam =
2,0-3,0 (mm/100gr)
Kacang-kacangan =
1,9-14,9 (mm/100gr)
Sayur hijau Daun =
0,4-18,0 (mm/100gr)
Umbi-umbian = 0,3-2,0 (mm/100gr)
Susu sapi (susu sapi
perah) =0,1-0,4 (mm/100gr)
Buah-buahan = 0,2-4,0 (mm/100gr)
Sumber: Davidson, dkk dalam Mahdi Anwar
Husaini, 1989
Selain
dari banyaknya zat besi yang tersedia di dukung oleh makanan juga perlu
diperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyerapan zat besi termasuk
cara pengolahan, cara pengolahan makanan yng tidak baik seperti di goreng
dengan minyak yang sudah dipakai berulang-ulang, terlalu panas atau terlalu
matang itu akan merusak kandungan zat besi dalam makanan. Jangan
lupa menkonsumsi makanan yang mengandung vitamin c seperti jeruk, tomat atau
suplemen karena penyerapan zat besi dapat menjadi optimal dengan bantuan
vitamin C.
Oh
iya...para ibu jangan segan untuk konsultasi dengan ahli gizi atau bidan, untuk
kesehatan ibu dan bayi. Ibu yang sehat dan juga cerdas dalam menyikapi
kehamilan akan menghasilkan generasi bangsa indonesia yang sehat juga. Sehingga
masalah-masalah gizi di indonesia akan menurun dan juga akan menghasilkan
generasi bangsa yang berkualitas. Karena itu ibu adalah pilar utama
kesejahteraan dan pembangunan negara.
Jaga kesehatan ibu.
Salam SVASTA HARENA!!!
Ayo sehat melalui
makananmu!! =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar